Selasa, 20 Desember 2016

contoh laporan observasi makam bung karno





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Objek Sasaran
            Makam Bung Karno adalah kompleks pemakaman presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yang didesain dengan arsitektur khas Jawa, yaitu bangunan joglo.
            Sejak 2004, telah ditambahkan bangunan baru yang menjadi satu kompleks dengan makam Bung Karno tersebut, yaitu Perpustakaan dan Museum Bung Karno. Tim arsiteknya diketuai oleh Pribadi Widodo dan Baskoro Tedjo dari Institut Teknologi Bandung.Di dalam musium Makam Bung Karno terdapat sebuah lukisan Ir.Soekarno yang berada tepat di pintu masuk. Keunikan dari lukisan tersebut ialah, musium Makam Bung Karno terdapat baju jaman dahulu yang di pakai oleh Bung Karno . Selain lukisan dan baju ada uang yang di gunakan pada jaman dahulu. Uang tersebut bukan sembarang uang,karena pada zaman dahulu pada saat Bung Karno menemukan uang tersebut dan ia letakkan di tangan maka uang tersebut melipat dengan sendirinya.Selain dengan benda - benda tersebut di musium Makam Bung Karno juga terdapat foto - foto bpk.Ir.Soekarno dari ia masih kanak - kanak sampai ia menjadi kakek. Bung Karno di juluki sebagai "1000" wajah , karena ia memiliki wajah yang berbeda saat ia masih kecil hingga sudah tua. Lalu di luar musium Makam Bung Karno terdapat perpustakaan yang terlengkap di kota Blitar.Sekarang banyak wisatawan yang mengunjungi Makam Bung Karno untuk berziarah dan berwisata.
            Makam Bung Karno adalah sasaran atau lokasi observasi yang tepat karena fakta dan data yang tersedia di sana bersumber langsung dari presiden Republik Indonesia. Kemudian, Untuk menambah wawasan mengenai objek sasaran, kami melanjutkan study lapangan ke Rumah Gebang yaitu rumah kediaman mantan Presiden Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur. Rumah ini berada di Jalan Sultan Agung Blitar, sekitar 2 kilometer dari Makam Bung Karno. Setiap tanggal 6 Juni, hari kelahiran Bung Karno, di rumah ini diselenggarakan acara haul dengan menampilkan berbagai macam kesenian.

B.     Tujuan Observasi
            Tujuan dari observasi ke Makam Bung Karno adalah  memahami, meneladani, dan mempelajari lebih lanjut mengenai sosok Bung Karno dalam menumbuhkan dan memupuk rasa patriotisme dan nasionalisme untuk meneguhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sejarahnya di Indonesia langsung dari catatan-catatan yang Berada dari Makam Bung Karno dan dari pranata Makam Bung Karno itu sendiri .
C.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Observasi
                     Observasi dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2016 di Makam Soekarno terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan wetan Kota Blitar dan Rumah Gebang  yang berada di Jalan Sultan Agung kota Blitar.

D.                 Nara Sumber
Nara sumber pada observasi ini adalah Ibu Yuni. beliau adalah pengunjung Makam Bung Karno yang berasal dari Balikpapan.bersama dengan Suami, anak-anak dan saudar beliau.  Beliau mengunjungi Makam Bung Karno dengn  tujuan untuk mengenal lebih jauh mengenai sejarah Indonesia terutama pada Presiden Utama Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menanamkan rasa nasionalisme terhadap anak-anak dan saudaranya.
Bapak Kahfi Annezar adalah pranata Makam Bung Karno yang tugasnya adalah menata, melayani pengunjung, serta memelihara Makam Bung Karno agar tetap terjaga dengan bersih dan rapi. Beliau yang bertempat tinggal di kelurahan Tanjung Sari Kabupaten Blitar dengan motto hidupnya “jangan terlalu berharap, jika tidak ingin dikecewakan” .
Selanjutnya Ibu Yuyun adalah Pemandu wisata kota Blitar yang ditempatkan di Istana Gebang atau kediaman Bung Karno dan sudah 5 tahun sebagai pemandu wisata. Beliau masih tergolong muda sebagai pemandu wisata yang peduli terhadap sejarah indonesia, beliau selalu menanamkan cara kepemimpinan Bung Karno terhadap adik-adik beliau.
Dan Ibu Lita, yang juga merupakan Pemandu Wisata kota Blitar yang memilih menjadi Pemandu di Kediaman Bung Karno.beliau sangat suka terhadap sejarah indonesia, terutama pada sejarah Presiden Pertama Republik Indonesia.
BAB II
HASIL OBSERVASI

A.    Tanya jawab dengan Ibu Yuni, pengunjung Makam Bung Karno yang berasal dari Balikpapan.

Apakah yang ibu dapat setelah keliling serta ziarah di Makam Bung Karno?
Pengalaman serta wawasan yang dapat menggugah semangat diri dengan sifat-sifat yang dimiliki Bung Karno, kalau hanya sebagai pengunjung yang hanya melihat saja mengenai sosok Bung Karno sangatlah rugi, mengapa? Karena, sejarah yang dapat memerdekakan indonesia itu tepat berada di hadapan kita, kita hanya perlu meluangkan waktu dan memori untuk mengingatnya. Selain itu, kemerdekaan terdapat pada pemimpin yang tangguh, disini kita dapat memeperoleh ilmu, kita dapat menoleh kebelakang walaupun kita tidak menjalaninya di masa lalu melalui sejarah yang ada di Makam Bung Karno ini.

Kenapa anda memilih Makam Bung Karno sebagai objek sejarah Indonesia?
Karena kita haruslah mengenal sosok pemimpin pertama indonesia yang telah memberikan segalanya tersedia, kita tidak susah lagi berebut dengan negara sekutu untuk mendapatkan tempat tinggal, kita hanya dapat bersyukur dengan keadaan yang serba ada kepada Allah. Selain itu kita di Makam Bung Karno ini tidak hanya ziarah tapi juga dapat wawasan di dalamnya,

Apa yang bisa ibu teladani untuk memupuk jiwa patriotisme dan nasionalisme  dari sosok Bung Karno ?
Kita dapat meneladani jiwa kepemimpinan Bung Karno, yang hampir mirip dengan kepemimpinan Rasulullah. Beliau sangatlah terpilih seperti halnya Rasulullah yang memiliki jiwa besar yang rendah hati. Dalam keluarga, saya menerapkan musyawarah, seperti yang dilakukan Bung Karno ketika perumusan pancasila sebagai dasar negara. Sehingga keluarga dapat hidup serta dapat mengutamakan pendapat masing-masing dari anggota keluarga.

Bagaimana menerapkan jiwa kepemimpinan pada amak-anak ibu?
Dengan mendidiknya sejak dini kepada anak-anak dengan sifat Bung Karno yang tegas dalam sebuah keputusan, serta diri yang pantang menyerah dalam segala hal, dan serta menunjang segala perkembangan pemikiran anak-anak.

B.     Bapak Kahfi Annezar sebagai pranata Makam Bung Karno atau pemandu wisata Makam Bung Karno

Mengapa bapak memilih sebagai pranata Makam pahlawan ?
Banyak pertanyaan yang diajukan seperti itu, pasti jawaban yang saya utarakan adalah karena saya cinta terhadap bung karno, saya cinta segala sikap yang dimilikinya,  Bung Karno sangat lah menjadi teladan hidup saya. Sikap tegas, pantang menyerah, serta sikap kepemimpinannya. Mungkin banyak orang tidak tahu, sebagai pemandu seperti saya itu dapat mengenal lebih dekat mengenai sosok Bung Karno, beliau itu adalah orang yang pantang untuk menyerah, kita tidak tahu ternyata Bung Karno adalah sosok yang suka tirakat untuk mendapatkan semua cita-citanya.

Apa yang bisa bapak teladani dari sosok Bung Karno untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme ?
Beliau sangatlah memiliki komitmen yang sangat kuat. Modal yang tidak ada, tetapi beliau punya cita-cita dan selalu berhasil. Beliau pernah dipenjara diberbagai daerah bengkulu, ende flores, padang, dan beliau tidak pernah menyerah dalam hal seperti itu.
Beliau sangatlah bersahaja dan sederhana tapi luar biasa. Bung Karno sangat suka Tirakat untuk mencapai cita-cita karena memiliki tujuan.
Beliau memiliki wawasan yang sangat luas. ketika setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dan memiliki pendapat sendiri-sendiri. Namun Bung Karno memiliki sudut pandang global yang dapat melihat semua sudut pandang dari semua orang. Sehingga orang tidak mampu mencerna sudut pandangannya.

 Apa yang bapak terapkan untuk meneladani sosok Bung Karno dalam  menumbuhkan jiwa patrotisme dan nasionalisme  kepada anak-anak ?
Pertama, mengajarkan iman kepada Allah karena Allah punya aturan dalam kehidupan. Ketika iman pada Allah itu ada, maka rasa patriotisme dan nasionalisme akan muncul dengan sendirinya. Dan rasa patriotisme didasarkan dari iman, ketika kita mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan, yaitu indonesia yang luar ini, kita diberikan tempat untuk mensyukurinya tanpa harus bersusah payah mendapatkannya.
Kedua, belajar, belajar, dan belajar. Terdapat hadis Nabi “mencari ilmu dari lahir sampai ke liang lahat” . karena ilmu Allah itu tidak ada batasnya, dengan mengenalkan sejarah, dan memfasilitasi referensi, literatur , dan tidak memberikan batasan dalam menuntut ilmu.

C.    Ibu Yuyun sebagai Pemandu wisata di Istana Gebang
Mengapa ibu memilih sebagai pemandu wisata di Istana Gebang ?
Dari kecil sudah dikenalkan sejarah oleh orang tua, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta  terhadap indonesia, terutama disekitar daerah tempat tinggal saya. Sehingga antusias sebagai pemandu wisata sejarah blitar ini. Dan menurut saya, menyenangkan ketika mengenal sejarah. Ketika orang lain tidak tahu, tapi kita tahu sejarah itu.

Bagaimana ibu meneladani sosok Bung Karno dalam menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme untuk adik-adik ibu ?
Mendidik adik-adik dengan mengenalkan permainan tradisional untuk mencintai alam dan budaya indonesia. Serta Mengenalkan para pahlawan indonesia, lagu-lagu daerah dan lagu-lagu nasional yang sering diputar ketika pagi hari di rumah.


D.    Ibu Lita sebagai Pemandu wisata di Istana Gebang kota Blitar


Apa yang ibu teladani dari sosok Bung Karno dalam Menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme untuk diajarkan kepada anak-anak anda?
Jiwa kepemimpinan yang paling penting, dalam hal ini beliau yang tegas serta berwawasan luas. Mendidik anak-anak dengan harus mencintai keluarga, agama, dan negara seperti mengenal presiden pertama indonesia dan presiden-presiden selanjutnya, serta tentang sejarah indonesia.


 Nah diatas merupakan contoh laporan observasi yang dapat membantu teman-teman untuk memenuhi tugas sekolah ataupun kuliah.

tetap semangat jiwa pemuda indonesia, serta tanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang kita teladani dari sosok bung karno.

1 komentar: