Selasa, 20 Desember 2016

Resensi filsafat ilmu

Judul Buku                              : Filsafat Ilmu
Pengarang                               : Dr. Amsal Bakhtiar, M.A.
Penerbit                                   : PT Rajagrapindo Persada
Tahun terbit                             : 2006
Halaman buku                         : 240 Halaman
Oleh                                        : Galuh Mentari Putri
            Buku yang berjudul Filsafat Ilmu yang diterbitkan oleh PT Rajagrapindo Persada, Jakarta.  pada Tahun 2014 dan cetakan ke-13. buku ini terdapat 240 Halaman yang di dalamnya terdapat 5 Sub Bab pembahasan. dimana setiap bab saling terkait antara Bab satu dengan Bab yang lain. Pengarang buku ini adalah Dr. Amsal Bakhtiar, M.A. lahir di Padang Panjang, Sumatra Barat. Riwayat pendidikan mantan aktivis mahasiswa ini dimulai dari Sekolah Dasar (tamat 1972); melanjutkan ke Thawalib Padang Panjang (1975); kemudian melanjutkan ke Pesantren Gontor Ponorogo Jawa Timur. Sebelum kuliah, dia menjadi tenaga Da’i di Sumber Agung, Kinali Sumatra Barat selama dua tahun (1980-1982). Dia lalu melanjutkan ke Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Hingga meraih sarjana muda (1993), dan terakhir meraih gelar doktor tahun 1998, sedangkan pangkat Guru Besar diraihnya pada tahun 2005. Karya-karya yang sudah diterbitkan sudah banyak, salah satunya adalah “Meneladani Pengorbanan Nabi Ibrahim dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Madani”, dalam Masyarakat madani, Bina Cipta Insani 2000.
            Tujuan dari penulisan buku ini adalah untuk mendorong dan membantu civitas akademika dalam proses perkuliahan tentang Mata Kuliah Filsafat Ilmu. Buku ini juga berguns bagi kaum awam untuk menyelami dan memperluas wawasan tentang hakikat ilmu secara Filsafat.
            Pembahasan Pertama dalam buku ini adalah Ruang Lingkup Filsafat ilmu. Filsafat berasal dari bahasa yunani : philosophia, yang terdiri dari kata : philos (cinta) dan shopos (kebijaksanaan), jadi secara  istilah, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Menurut Harun Nasution, filsafat berasal dari Bahasa Arab karena orang Arab lebih dulu datang dan sekaligus mempengaruhi bahasa Indonesia daripada bahas Inggris. Oleh karena itu, dia konsisten menggunakan kata falsafat, bukan filsafat, seperti falsafat agama dan falsafat dan mistisme dalam islam.[1] Pendapat ini ada benarnya, sebab intisari berfilsafat itu terdapat dalam pemahasan, bukan pada definisi. Karena itu, disini dikemukakan beberapa ahli terkemuka yang cukup representatif, baik dari zaman maupun kualitas pemikiran, antara lain : Phytagoras, Plato, Aristoteles, Al-Farabi, Ibnu Rusyd, Immanuel Kant, Ibnu Sina, Dan Lain-Lain. Dari referensi beberapa ahli. menurut saya, filsafat adalah tindakan membuka fikiran kita untuk memperoleh suatu pengetahuan yang tidak hanya sekedar tahu tentaang pengetahuan dari luarnya saja, tetapi dengan melihat juga aspek pengetahuan itu secara mendalam, dengan sikap kritis.
  Selain tentang filsafat, Bab kedua dalam buku karangan Amsal Bakhtiar juga menjelaskan tentang Ilmu, menurut Mulyadhi Kartanegara[2], ilmu adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada bidang-bidang nonfisik, seperti metafisika.ilmu dalam bahasa Inggris disebut science; dari bahasa latin scientia (pengetahuan)- scire (mengetahui). Sinonim yang paling dekat dengan bahasa Yunani adalah Episteme.[3] Dari keterangan beberapa ahli, Amsal Bakhtiar menyatakan menurutnya Ilmu merupakan sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional,empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka, dan kumulatif. Menurut Saya, ilmu merupakan segala sesuatu yang kita peroleh dalam keadaan sengaja atau tidak sengaja.
Pada Bab ketiga Amsal Bakhtiar menulis tentang Pengetahuan. Secara etimology berasal dari kata Knowledge (Bahasa Inggris) sedangkan secara terminologi menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan Adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu                adalah milik atau isi pikiran.[4] Pengetahuan ini mampu dikembang kan manusia yang disebabkan dua hal utama, yakni pertama manusia mempunyai bahasa yang mampu mengomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, yang menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan cepat dan mantap adalah kemampuan berfikir menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu.[5] Pada penjelasan ini penulis akan mencoba menjelaskan tentang hakikat ilmu pengetahuan. Menurut penulis, pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental. Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain menyusun gambaran itu sesuai fakta. Adapun perbedaan pengetahuan dan ilmu.  ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklarifikasi, tersistem dan terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan, pengetahuan merupakan keseluruhan pengetahuan yang belum tersusu, baik mengenai fisik atau nonfisik. Dari referensi beberapa ahi. Ada pula Tujuan dari filsafat ilmu antara lain : mendalami unsur pokok ilmu,memahami proses imu kontemporer secara historis, membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah. Sedangkan pengetahuan, menurut saya, merupakan segala sesuatu yang kita ketahui melalui panca indra.  Adapun Teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan itu, yaitu : 1. Realisme adalah gambaran atau kopi yang sebenarnya dari apa yang ada dalam nyata (fakta atau hakikat).[6] 2. Idealisme  adalah pengetahuan tidak menggambarkan hakikat kebenaran yang diberikan pengetahuan hanyalah gambaran menurut pendapat atau penglihatan(subjek).[7] Pengetahuan yang kita peroleh tentu mempunyai sumber. Sumber itu antara lain :
1.      Empirisme dimana pengetahuan itu diperoleh dari pengalaman-pengalaman inderawi. Sedangkan Empirisme Menurut John Locke adalah manusia itu pada mulanya kosong dari pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu disebut teori (Tabula Rasa), jadi pengalaman indera itulah sumber pengetahuan yang benar.[8]
2.      Rasionalisme, aliran ini menyatakan bahwa pengetahuan diperoleh dari akal, manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap objek. Menurut Decartes, Akal budi dipahamkan sebagai sejenis perantara suatu teknik deduktif dengan memakai teknik tersebut dapat ditemukan kebenaran, artinya dengan melakukan penalaran yang akhirnya tersusunah pengetahuan.
Sedangkan menurut Spinoza, menyusun rasionalisme atas dasar ilmu ukur. Ilmu ukur merupakan dalil kebenaran yang tidak perlu dibuktikan lagi. Tetapi dalam buku Jujun S. Sumantri masalah utama yang dihadapi kaum rasionolme adalah evaluasi dari kebenaran premis-premis ini semuanya berssumber pada penalaran rasional yang bersifat abstrak. Terbebas dari pengalaman maka evaluasi semacam ini tidak dapat dilakukakan.[9]
Bab ketiga ini juga membahas tentang teorri kebenaran, dimana teori ini dibagi menjadi tiga teori,  pada setiap jenis pengetahuan tidak sama kriteria kebenarannya karena sifat dan watak pengetahuan itu berbeda. antara lain : Teori korespondensi, kebenaran atau keadaan benar itu apabila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud dengan objek yang dituju oleh pernyataan atau pendapat tersebut.[10] Menurut saya, suatu dikatakan benar apabila ada objek yang dituju berdasarkan fakta. Teori koherensi, kebenaran ditegakan atas hubungan antara putusan yang baru itu dengan putusan-putusan lainnya yang telah kita ketahui dan akui kebenarannya terlebih dahulu.[11] Menurut saya, koherensi ini, suatu pernyataan dikatakan benar apa bila pernyataan ini saling berhubungan dan menerangkan dengan pernyatann yang lain. Teori Pragmatisme, menurut William James “ide-ide yang benar adalah ide-ide yang dapat kita serasikan, kita umumkan berlakunya, kita kuatkan dan kita periksa. Sebaliknya ide yang salah ialah ide yang tidak demikian” oleh karena itu tidak ada kebenaran mutlak , yang ada adalah kebenaran-kebenaran , yaitu apa yang benar dalam pengalaman-pengalaman khusus. Nilai tergantung pada akibatnya dan pada kerjanya, artiya pada keberhasilan perbuatan disiapkan oleh pertimbangan itu.[12]
Bab keempat, penulis akan menjelaskan tentang Dasar-dasar ilmu, yaitu :
Ontologi
Menurut Amsal Bakhtiar, ontologi berasal dari kata ontos yaitu sesuatu berwujud . jadi ontologi tidak hanya berdasar pada logika semata-mata.[13] Sedangkan menurut Jujun S Sumantri dalam Pengantar Ilmu Dalam Perspektif mengatakan, ontologi adalah menyelidiki apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan perkataan lain, suatu pengkajian mengenai teori yang ada.[14] Ontologi merupakan salah satu penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Dalam persoalan ontologi orang menghadapi persoalan bagaimanakah menjelaskan hakikat dari segala yang ada. Pertama kali orang dihadapkan pada dua macam kenyataan, yaitu kenyataan yang berupa materi dan kenyataan yang berupa rohani.
Term ontologi pertama kali dikenalkan oleh Rudolf  Goclenius pada tahun 1636 M, untuk menamai teori tentang hakikat yang ada bersifat metafisika. Dalam ontologi ditemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran sebagai berikut :
Monoisme, paham yang menganggap bahwa hakikat yang berasal dari seluruh kenyataan hanyalah satu saja, tidak mungkin dua, faham ini kemudian terbagi menjadi 2 yaitu :materialisme, yang menganggap sember asal adalah materi bukan rohani. Yang kedua yaitu Idealism, aliran ini menganggap bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang.
Dualisme, aliran ini berpendapat bahwabenda terdiri dari dua macam hakikat yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit. Umumnya manusia tidak mengalami kesulitan untuk mnerima prinsip dualisme ini.karena setiap kenyataan lahir dapat segera ditangkap oleh panca indera kita. sedang kenyataan batin  dapat segera diakui adanya oleh akal dan perasaan hidup.
Pluralisme, paham ini berpandangan bahwa segenap bentuk merupakan kenyataan, pluralisme bertolak belak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segala macam bentuk itu semua nyata.
Nihilisme, sebuah doktrin yang tidak mengakui validitas alternative yang positif, istilah nihilisme sebenarnya sudah ada sejak yunani kuno.
Agnotisisme, yaitu mengingkarikesanggupan manusia untuk mengetahui hakekat benda, baik hakekat materi maupun hakekat rohani. Timbulnya aliran ini dikarenakan belum dapatnya orang mengenal dan mampu menerangkan secara konkrit akan adanyakenyataan yang berdiri sendiri dan dapat dikenal.
Jadi, dapat diketahui bahwa ontologi menurut Amsal Bakhtiar adalah hakikat  dari yang ada atau ilmu tentang yang ada baik berbentuk konkret maupun abstrak .Di dalam buku Filsafat Ilmu karya Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd. ontologi adalah membahas tentang yang ada yang tidak terkait oleh suatu perwujudan tertentu, membahas tentang yang ada dan bersifat universal. Dari penjelasan diatas penulis ketahui bahwa antara pandanganAmsal Bakhtiar tidak jauh berbeda. Mereka memandang bahwa ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang susuatu yang ada.

Epistomologi
            Amsal memandang epistomologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh manusia melalui akal, indera dan lain-lain memiliki metode tersendiri dalam teori pengetahuan daintaranya adalah :
            Metode Induktif, yaitu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.[15]
            Metode deduktif, yaitu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiris diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut.[16]  hal yag harus ada dalam metode deduktif adalah perbandingan logis antar kesimpulan-kesimpulan itu sendiri.
            Metode positivisme, metode ini berpangkal dari apa yang pernah diketahui, yang faktual dan yang ppsitif, ia menyampingkan segala persoalan di luar yang ada sebagai fakta. Menurut Auguste Comte, perkembangan pemikiran manusia melalui 3 tahap yaitu, teologis, metafisis, dan positif.
            Metode kontemplatif, metode ini menyatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda.
Metode dialektis, metode ini mula-mula berartimetode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat.[17]  namun plato mengartikannya sebagai diskusi logika. Menurut Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd dalm bukunya Filsafat Ilmu, epistomologi difokuskan pada telaah tentang bagaimana cara memperoleh pengetahuan, memperoleh kebenaran, atau bagaimana seseorang itu tahu apa yang mereka ketahui.
Aksiologi
Dalam buku Amsal Bakhtiar aksiologi diartikan sebgai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan  dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut Jujun S. Sumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu mengatakan bahwa aksiologi adalah cabang filsafat yang mempeajari tentang nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.[18]
Sebagai landasan ilmu, aksiologi mempertanyakan untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu diprgunakan serta kaitannya dengan kaidah-kaidah moral. Menurut saya, dalam hal mencari pengetahuan tentu ada unsur, apa, bagaimana dan untuk apa? Maka dari itu diatas sudah dijelaskan, bahwa kita bisa mengkaji lebih dalam tentang suatu pengetahuan dengan mengetahuii maksud, serta bagaimana kita memperoleh pengetahuan itu dan untuk apa pengetahuan itu.
Bab kelima, yaitu menjelaskan tentang sarana ilmiah, antara lain : bahasa sebagai sarana komunikasi. Tanpa komunikasi manusia tidak dapat bersosialisasi  dalam buku Jujun S. Sumantri ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu pertama, sarana ilmiah itu meupakan ilu dalam pengertian bahwa ia merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah,seperti pola berfikir induktid, deduktif dalam mendapatkan pengetahuan. Kedua,tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah agar dapat melakukan penelaahan ilmiah secara baik.[19] Matematika, untuk melakukan kegiatan ilmiah lebih baik diperlukan sarana berfikir, sarana berfikir ini pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dengan berbagai langkah yang harus ditempuh. Matematika merupakan pengetahuan dan sarana berfikir deduktif. Bahasa yang digunakan adalah bahasa buatan. Statistik,  penelitian ilmiah, baik yang berupa survei atau eksperimen, dilakukan lebih cermat dan teliti dengan memepergunakan teknik-teknik statistika yang dikembangkan  sesuai dengan kebutuhan. Logika, sarana untukk berfikir sistematis, valid, dan dapat dipertanggung jawabkan. Karena itu, berfikir logis adalah berfikir sesuai dengan aturan-aturan berfikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu






Menurut Saya, Kelebihan buku Filsafat Ilmu DR. Amsal Bakhtiar ini sebuah pengetahuan yang menarik tentang hakikat pengetahuan yang kita peroleh, ada banyak pengetahuan yang dirujuk dari beberapa buku untuk sudut pandang tertentu, memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca buku ini. Sedangkan kekurangan dari buku ini adalah banyak kata yang sulit dimengerti, memuat banyak rujukan yang menurut saya menjadi membingungkan, halaman buku cukup tebal, ada beberapa sesi pembahasan yang cukup panjang dan sedikit berbelit-belit padahal intinya sama. Atas dasar buku Filsafat Ilmu karangan DR. Amsal Bakhtiar ini saya memperoleh kesimpulan bahwa pokok pembahasan dalam buku ini adalah hakikat ilmu dan pengetahuan, dan sumber pengetahuan, teori kebenaran. Disamping itu, filsafat ilmu juga membahas persoalan objek, metode,tujuan ilmu, yang tidak kalah pentingnya adalah sarana ilmu.



[1] Bakhtiar, Filsafat, hlm 7
[2] Mulyadhi Kartanegara, Pengantar Epitemologi Islam, (Bandung:Mizan, 2013), hlm. 1
[3] Jujun S. Sumantri, Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta; Pustaka Sinar Harapan, 1998), Cet. I, hlm.324.
[4] Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), cet.1, hlm 4.
[5] Jujun S. Sumantri, Filsafat ilmu  Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta; Pustaka Sinar Harapan, 1998), Cet. II, hlm.40.
[6] Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, (Jakarta; Logos, 1997), cet. 1, hlm 38.
[7] Amsal Bakhtiar, op.cit.,, hlm 39.
[8] Ahmad Tafsir, op.cit.,, hlm 24
[9] Amsal Bakhtiar, op.cit.,, hlm 46.
[10] Jujun S. Sumantri, Filsafat ilmu  Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta; Pustaka Sinar Harapan, 2000), Cet. Ke-13, hlm. 57.
[11]Jujun S. Sumantri, op.cit.,, hlm 56.
[12] Harun Hadiwijno. Sari Sejarah Filsafat Barat 2, (Yogyakarta: Kanisius,1981), Hlm.131
[13] Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama I,  (Jakarta; Logos Wacana Ilmu, 1997), cet. 1, hlm 38.
[14] Jujun S Sumantri Tentang Hakikat Ilmu, dalam Pengantar Ilmu Dalam Perspektif,(Jakarta:Gramedia,cet VI, 1985). Hlm 5.
[15] Tim Dosen, Filsafat Ilmu,( Yogyakarta:Liberty,1996), hlm 109
[16] Ibid
[17] Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat,(Jakarta;Bulan Bintang, 1991, hlm 125.)
[18] Jujun S. Sumantri, Filsafat, hlm 234
[19] Jujun S. Sumantri, op.cit, hlm 167

contoh observasi tentang HAM


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Objek Sasaran
Omah Munir adalah museum pertama di Indonesia yang dalam hal koleksi dan tema mengangkat masalah-masalah Hak Asasi Manusia. Museum ini berangkat dari sebuah agenda kerja untuk menjadikan sosok paling  berharga dalam sejarah perjuangan penegakkan HAM di Indonesia, yaitu Munir Said Thalib (1965-2004), menjadi medium pendidikan HAM di Indonesia. Omah Munir dibangun di rumah pribadi Suciwati Munir di Kota Batu, Jawa Timur, dalam wilayah wisata kota Batu.
Museum ini menyimpan ragam koleksi pribadi almarhum Munir, kisah-kisah perjuangannya sejak mengawali karir sebagai pengacara di kantor LBH Malang & Surabaya, sampai dengan masa akhir hidupnya di Jakarta dalam beragam aktivitas yang dilakukannya. Di luar koleksi pribadi Munir, dan informasi sekitar diri pribadinya, Omah Munir juga menyampaikan beragam informasi terkait dengan sejarah perjuangan HAM di Indonesia selama tiga dekade kekuasaan otoriter rezim Orde Baru dan dua dekade periode reformasi. Museum ini akan menghimpun isu-isu penting seperti kekerasan negara terhadap individu, persoalan impunitas yang masih berlaku dalam budaya politik Indonesia, dan termasuk juga kisah-kisah perjuangan para aktivis HAM seperti pernah dicanangkan tokoh-tokoh terdahulu seperti Yap Thian Hiem, H.J.C. Princen dan lainnya.
Omah Munir adalah sasaran atau lokasi observasi yang tepat karena fakta dan data yang tersedia di sana bersumber langsung dari Pejuang HAM yang banyak menangani kasus pelanggaran HAM di Indonesia.




B.     Tujuan Observasi
Tujuan dari observasi ke Museum Hak Asasi Manusia Omah Munir adalah memahami dan mempelajari lebih lanjut tentang HAM, sejarah dan perkembangannya di Indonesia langsung dari catatan-catatan pejuang dan aktivisnya.

C.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Observasi
Observasi dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2016 di Museum HAM Omah Munir yang beralamat di Jalan Bukit Berbunga No. 2 RT 04 RW 07, Sidomulyo, Kota Batu, Malang.

D.    Nara Sumber
Nara sumber pada observasi ini adalah Haris, M.Sos. Beliau adalah admin Omah Munir dan dosen Universitas Brawijaya. Beberapa barang peninggalan, foto-foto, media cetak dan poster yang ada di museum juga menjadi penambah data yang valid tentang sejarah dan kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia serta usaha penegakan yang dilakukan oleh para aktivis HAM.
Ibu Suciawati istri almarhum Munir Said Thalib sekaligus pencetus Omah Munir tidak berhasil ditemui karena beliau sedang berada di kediamannya di Karang Ploso. Ibu Suciawati bisa ditemui di Omah Munir hanya pada hari Kamis. Sebagai gantinya, wawancara yang pernah dilakukan Suciwati akan dilansir dan dimuat di laporan observasi ini. Dalam laporan ini juga ditambahkan beberapa wawancara dari acara televisi tentang Hak Asasi Manusia.








BAB II
HASIL OBSERVASI
A.    Tanya Jawab dengan Bapak Haris el Mahdi, M.Sos Admin Omah Munir dan Dosen Universitas Brawijaya

Apa persisnya yang mbak Suciwati dan para pendiri Omah Munir ingin katakan dan sampaikan lwat Omah Munir?
Bahwa di sana banyak kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum pernah diselesaikan oleh negara, ada sejarah kelam di negri ini yang belum pernah pemerintah selesaikan dan tuntaskan kasusnya, Omah Munir selama ini bekerja untuk penegakan HAM. Dan kami bekerja sama dengan sekolah-sekolah SMP membuat modul pendidikan HAM misalnya. Karena banyak sekali anak-anak muda lupa bahwa ada kasus pelanggaran HAM di sana, ada penculikan, ada kasus di mana masyarakat Aceh ditembaki, dan banyak sekali pelanggaran HAM yang tidak pernah sekalipun dibawa ke pengadilan para penjahatnya, dan hari ini kita bisa lihat orang-orang itu masih bebas, bahkan malah ada di sekitar presiden.

Kenapa kita harus peduli pada Munir?
Karena kalau Munir masih hidup, dia akan peduli pada kita. Seumpama kamu mengoceh di Tweeter, lalu ada yang tidak suka dengan ocehan kamu, Munir akan ada untuk kamu. Walaupun kamu tidak mengenal Munir dan tidak peduli padanya, dia tetap peduli pada kamu. Itulah mengapa kita harus peduli pada beliau.

Apa pendapat bapak tentang ketidakpedulian anak muda terhadap HAM?
Anak-anak muda sering tidak merasa bahwa sebenarnya HAM itu dekat dengan mereka, HAM itu yang membuat mereka bisa hidup nyaman. Mereka lupa kalau hak berekspresi itu termasuk HAM. Kalau kita gak peduli HAM, kita bisa tiba-tiba dipimpin orang yang begitu ekstrimnya, sehingga semua orang dilarang untuk berekspresi. Ada sebuah negara, saya tidak usah sebut negaranya ya, pokoknya dia di utaranya Korea. Di negara itu semua cowok, rambutnya harus kayak Kim Jhong Un, karena rambut lain kebarat-baratan menurut Kim Jhong Un. Bayangkan anak muda tidak peduli HAM, suatu hari kita dipimpin orang yang serupa. Kan Fals, saya yakin, kita semua gak ada yang mau seperti itu. Itulah kenapa kita berdiri di sini, itulah kenapa apa yang diperjuangkan harus dilanjutkan kepada anak-anak muda, itulah kenapa kita harus selalu ngomong sama semuanya, sama generasi di bawah kita dan anak-anak kita, bahwa ini penting.

Apabila HAM kita dilanggar, langkah apa yang harus kita lakukan?
Untuk pelanggaran HAM ringan seperti ada yang suit-suit dan menggoda di jalan kita membela diri sendiri dan mengatakan kepada pelaku kalau kita tidak suka dan tidak terima dengan perlakuan itu. Untuk masalah pelanggaran HAM yang sudah agak serius seperti pelecehan seksual yang dilakukan oleh dosen misalnya, korban bisa melaporkanya pada rektor atau dekan. Kalau untuk masalah yang di luar lingkup lembaga, seperti perampasan tanah yang dilakukan pemerintah, korban bisa melapor ke LBH (Lembaga Bantuan Hukum) atau Omah Munir juga memberi bantuan advokasi untuk para korban HAM.

Kenapa pelanggaran HAM masa lalu harus diusut sampai tuntas?
Tujuannya supaya pelanggar HAM tidak merasa di Indonesia itu melakukan apa saja bisa dan akhirnya pelanggaran kita dilupakan. Dan yang terpenting supaya jadi pembelajaran bangsa agar tidak terulang lagi.


B.     Suciwati Istri Almarhum Munir Said Thalib
Apa yang mbak Suci jelaskan kalau Diva dan Alif bertanya tentang ayahnya?
Saya lebih banyak bercerita tentang apa yang dilakukan almarhum. Bagaimana abahnya selalu mencintai orang-orang. Bagaimana abahnya selalu membantu orang-orang. Membantu orang-orang yang dianggap musuh negara dan ditindas oleh negara, abahnya selalu ada untuk mereka. Saya selalu bercerita tentang kebaikan-kebaikan abahnya. Dan kenapa abahnya begitu dicintai oleh orang-orang.



Sudah 12 tahun yang lalu Munir dibunuh dan selama itu pula mbak Suci dan kawan-kawan yang lain tidak pernah lelah menyuarakan hal yang sama, menuntut hal yang sama, mengungkap dalang aktor utama pembunuh Munir, tidak pernah lelah, energi dari mana mbak Suci?

Yang pasti  energi yang ada itu karena rasa cinta, cinta inilah yang membangun sehingga saya tetap ada. Dan rasa ditinggal oleh orang yang kita sayangi itu tidak enak. Rasa cinta yang selama ini ada, agar orang lain tidak merasakan hal yang tidak enak tadi. Sehingga kami selalu mengadakan kemisan bersama korban Mei, korban Tanjung Priuk dan semua korban pelanggaran HAM yang ada di depan istana

C.    Aris Merdeka Sirait Ketua KOMNAS Perlindungan Anak
Masalah pelanggaran hak anak apa yang paling menonjol?
Kasus-kasus kejahatan seksual yang saat ini sudah masuk dalam taraf darurat, ekspoitasi ekonomi, penculikan, kekerasan fisik dan penelantaran anak yang tidak pernah mendapatkan porsi untuk diselesaikan secara tuntas.

Apa sebenarnya hak anak-anak yang harusnya dilindungi dan diperhatikan?
Ada sepuluh hak anak yang harusnya diimplementasikan. Ada lagunya itu.
“sepuluh hak anak yang harus didapat bermain, pendidikan dan perlindungan. Nama, kebangsaan, makanan dan kesehatan. Rekreasai, kesamaan, peran dalam pembangunan”. Itulah hak anak yang harus dipenuhi mulai dari rumah, lingkungan sosial dan diimlimentasikan oleh negara, karena penegakan hak-hak anak merupakan tanggung jawab dari pemerintah dan negara.
Dari sepuluh hak anak, kelihatannya di Indonesia yang paling menyedihkan dan paling parah adalah hak untuk mendapatkan perlindungan, apa anda setuju?
Sangat setuju data empirik kita menyebutkan, di tahun 2013 saja kita sudah mendapatkan laporan 3339 laporan dari berbagai jenis pelanggaran terhadap hak anak. Yang mengejutkan 58% adalah kejahatan seksual. Dan pelakunya adalah orang-orang yang ada di sekitar anak itu, yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk melindungi, tetapi apa yang terjadi, rumah, lingkungan sosial bahkan sekolah itu justru tidak ramah dan tidak aman lagi bagi anak. Kalau kita lihat di sebuah SD di Bukit Tinggi, bagaimana seorang anak dibully ditendang dan mengalami kekerasan justru di kelasnya saat jam sekolah. Kita bisa melihat betapa lalainya guru saat anak-anak di lingkungan sekolah.


Di Sukabumi ada anak kelas 3 SD memerkosa anak TK, kemudia di kabupaten Siag ada 7 anak usia 5-10 tahun yang diperkosa, dibunuh kemudian dimutilasi, bagaimana menurut anda?
Inilah keperhatinan kita, saat ini selain pelakunya adalah orang dewasa, ada sekitar 16% di tahun 2013  dan  26% di tahun 2014 pelakunya adalah anak-anak di bawah 14 tahun, tetapi ini harus direfleksikan mengapa anak bisa melakukan itu, jangan lupa kita juga punya kontribusi mengajarkan anak untuk melakukan hal itu, contohnya pertelevisian kita mempunyai pengaruh kepada anak-anak untuk melakukan itu.

Bagaimana penanganan KOMNAS Perlindungan Anak terhadap anak yang melakukan tindakan kriminal?
Kita melakukan pendekatan dengan melakukan pendekatan keadilan restorasi atau pendekatan yang dilakukan di luar pengadilan.

Kita banyak menemukan anak-anak di jalanan, apa peran yang seharusnya dijalankan oleh pemerintah agar anak-anak ini tidak berkeliaran di jalan-jalan?
Kalau kita kembali ke semangat konstitusi yang harus dijalankan oleh pemerintah, Pasal 34 mengatakan, “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”. Pemerintah tidak boleh alpha terhadap keberadaan mereka dan mencari penyebab utama keterlantaran mereka.



 semoga hasil dari laporan observasi tentang HAM dapat menambah wawasan tentang pejuang-pejuang HAM yang rela mengorbankan hidupnya demi Hak Asasi seseorang.

TETAP SEMANGAT PARA PEMUDA INDONESIA YANG MEMILIKI JIWA PATRIOTISME DAN NASIONALISME 




contoh laporan observasi makam bung karno





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Objek Sasaran
            Makam Bung Karno adalah kompleks pemakaman presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yang didesain dengan arsitektur khas Jawa, yaitu bangunan joglo.
            Sejak 2004, telah ditambahkan bangunan baru yang menjadi satu kompleks dengan makam Bung Karno tersebut, yaitu Perpustakaan dan Museum Bung Karno. Tim arsiteknya diketuai oleh Pribadi Widodo dan Baskoro Tedjo dari Institut Teknologi Bandung.Di dalam musium Makam Bung Karno terdapat sebuah lukisan Ir.Soekarno yang berada tepat di pintu masuk. Keunikan dari lukisan tersebut ialah, musium Makam Bung Karno terdapat baju jaman dahulu yang di pakai oleh Bung Karno . Selain lukisan dan baju ada uang yang di gunakan pada jaman dahulu. Uang tersebut bukan sembarang uang,karena pada zaman dahulu pada saat Bung Karno menemukan uang tersebut dan ia letakkan di tangan maka uang tersebut melipat dengan sendirinya.Selain dengan benda - benda tersebut di musium Makam Bung Karno juga terdapat foto - foto bpk.Ir.Soekarno dari ia masih kanak - kanak sampai ia menjadi kakek. Bung Karno di juluki sebagai "1000" wajah , karena ia memiliki wajah yang berbeda saat ia masih kecil hingga sudah tua. Lalu di luar musium Makam Bung Karno terdapat perpustakaan yang terlengkap di kota Blitar.Sekarang banyak wisatawan yang mengunjungi Makam Bung Karno untuk berziarah dan berwisata.
            Makam Bung Karno adalah sasaran atau lokasi observasi yang tepat karena fakta dan data yang tersedia di sana bersumber langsung dari presiden Republik Indonesia. Kemudian, Untuk menambah wawasan mengenai objek sasaran, kami melanjutkan study lapangan ke Rumah Gebang yaitu rumah kediaman mantan Presiden Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur. Rumah ini berada di Jalan Sultan Agung Blitar, sekitar 2 kilometer dari Makam Bung Karno. Setiap tanggal 6 Juni, hari kelahiran Bung Karno, di rumah ini diselenggarakan acara haul dengan menampilkan berbagai macam kesenian.

B.     Tujuan Observasi
            Tujuan dari observasi ke Makam Bung Karno adalah  memahami, meneladani, dan mempelajari lebih lanjut mengenai sosok Bung Karno dalam menumbuhkan dan memupuk rasa patriotisme dan nasionalisme untuk meneguhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sejarahnya di Indonesia langsung dari catatan-catatan yang Berada dari Makam Bung Karno dan dari pranata Makam Bung Karno itu sendiri .
C.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Observasi
                     Observasi dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2016 di Makam Soekarno terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan wetan Kota Blitar dan Rumah Gebang  yang berada di Jalan Sultan Agung kota Blitar.

D.                 Nara Sumber
Nara sumber pada observasi ini adalah Ibu Yuni. beliau adalah pengunjung Makam Bung Karno yang berasal dari Balikpapan.bersama dengan Suami, anak-anak dan saudar beliau.  Beliau mengunjungi Makam Bung Karno dengn  tujuan untuk mengenal lebih jauh mengenai sejarah Indonesia terutama pada Presiden Utama Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menanamkan rasa nasionalisme terhadap anak-anak dan saudaranya.
Bapak Kahfi Annezar adalah pranata Makam Bung Karno yang tugasnya adalah menata, melayani pengunjung, serta memelihara Makam Bung Karno agar tetap terjaga dengan bersih dan rapi. Beliau yang bertempat tinggal di kelurahan Tanjung Sari Kabupaten Blitar dengan motto hidupnya “jangan terlalu berharap, jika tidak ingin dikecewakan” .
Selanjutnya Ibu Yuyun adalah Pemandu wisata kota Blitar yang ditempatkan di Istana Gebang atau kediaman Bung Karno dan sudah 5 tahun sebagai pemandu wisata. Beliau masih tergolong muda sebagai pemandu wisata yang peduli terhadap sejarah indonesia, beliau selalu menanamkan cara kepemimpinan Bung Karno terhadap adik-adik beliau.
Dan Ibu Lita, yang juga merupakan Pemandu Wisata kota Blitar yang memilih menjadi Pemandu di Kediaman Bung Karno.beliau sangat suka terhadap sejarah indonesia, terutama pada sejarah Presiden Pertama Republik Indonesia.
BAB II
HASIL OBSERVASI

A.    Tanya jawab dengan Ibu Yuni, pengunjung Makam Bung Karno yang berasal dari Balikpapan.

Apakah yang ibu dapat setelah keliling serta ziarah di Makam Bung Karno?
Pengalaman serta wawasan yang dapat menggugah semangat diri dengan sifat-sifat yang dimiliki Bung Karno, kalau hanya sebagai pengunjung yang hanya melihat saja mengenai sosok Bung Karno sangatlah rugi, mengapa? Karena, sejarah yang dapat memerdekakan indonesia itu tepat berada di hadapan kita, kita hanya perlu meluangkan waktu dan memori untuk mengingatnya. Selain itu, kemerdekaan terdapat pada pemimpin yang tangguh, disini kita dapat memeperoleh ilmu, kita dapat menoleh kebelakang walaupun kita tidak menjalaninya di masa lalu melalui sejarah yang ada di Makam Bung Karno ini.

Kenapa anda memilih Makam Bung Karno sebagai objek sejarah Indonesia?
Karena kita haruslah mengenal sosok pemimpin pertama indonesia yang telah memberikan segalanya tersedia, kita tidak susah lagi berebut dengan negara sekutu untuk mendapatkan tempat tinggal, kita hanya dapat bersyukur dengan keadaan yang serba ada kepada Allah. Selain itu kita di Makam Bung Karno ini tidak hanya ziarah tapi juga dapat wawasan di dalamnya,

Apa yang bisa ibu teladani untuk memupuk jiwa patriotisme dan nasionalisme  dari sosok Bung Karno ?
Kita dapat meneladani jiwa kepemimpinan Bung Karno, yang hampir mirip dengan kepemimpinan Rasulullah. Beliau sangatlah terpilih seperti halnya Rasulullah yang memiliki jiwa besar yang rendah hati. Dalam keluarga, saya menerapkan musyawarah, seperti yang dilakukan Bung Karno ketika perumusan pancasila sebagai dasar negara. Sehingga keluarga dapat hidup serta dapat mengutamakan pendapat masing-masing dari anggota keluarga.

Bagaimana menerapkan jiwa kepemimpinan pada amak-anak ibu?
Dengan mendidiknya sejak dini kepada anak-anak dengan sifat Bung Karno yang tegas dalam sebuah keputusan, serta diri yang pantang menyerah dalam segala hal, dan serta menunjang segala perkembangan pemikiran anak-anak.

B.     Bapak Kahfi Annezar sebagai pranata Makam Bung Karno atau pemandu wisata Makam Bung Karno

Mengapa bapak memilih sebagai pranata Makam pahlawan ?
Banyak pertanyaan yang diajukan seperti itu, pasti jawaban yang saya utarakan adalah karena saya cinta terhadap bung karno, saya cinta segala sikap yang dimilikinya,  Bung Karno sangat lah menjadi teladan hidup saya. Sikap tegas, pantang menyerah, serta sikap kepemimpinannya. Mungkin banyak orang tidak tahu, sebagai pemandu seperti saya itu dapat mengenal lebih dekat mengenai sosok Bung Karno, beliau itu adalah orang yang pantang untuk menyerah, kita tidak tahu ternyata Bung Karno adalah sosok yang suka tirakat untuk mendapatkan semua cita-citanya.

Apa yang bisa bapak teladani dari sosok Bung Karno untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme ?
Beliau sangatlah memiliki komitmen yang sangat kuat. Modal yang tidak ada, tetapi beliau punya cita-cita dan selalu berhasil. Beliau pernah dipenjara diberbagai daerah bengkulu, ende flores, padang, dan beliau tidak pernah menyerah dalam hal seperti itu.
Beliau sangatlah bersahaja dan sederhana tapi luar biasa. Bung Karno sangat suka Tirakat untuk mencapai cita-cita karena memiliki tujuan.
Beliau memiliki wawasan yang sangat luas. ketika setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dan memiliki pendapat sendiri-sendiri. Namun Bung Karno memiliki sudut pandang global yang dapat melihat semua sudut pandang dari semua orang. Sehingga orang tidak mampu mencerna sudut pandangannya.

 Apa yang bapak terapkan untuk meneladani sosok Bung Karno dalam  menumbuhkan jiwa patrotisme dan nasionalisme  kepada anak-anak ?
Pertama, mengajarkan iman kepada Allah karena Allah punya aturan dalam kehidupan. Ketika iman pada Allah itu ada, maka rasa patriotisme dan nasionalisme akan muncul dengan sendirinya. Dan rasa patriotisme didasarkan dari iman, ketika kita mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan, yaitu indonesia yang luar ini, kita diberikan tempat untuk mensyukurinya tanpa harus bersusah payah mendapatkannya.
Kedua, belajar, belajar, dan belajar. Terdapat hadis Nabi “mencari ilmu dari lahir sampai ke liang lahat” . karena ilmu Allah itu tidak ada batasnya, dengan mengenalkan sejarah, dan memfasilitasi referensi, literatur , dan tidak memberikan batasan dalam menuntut ilmu.

C.    Ibu Yuyun sebagai Pemandu wisata di Istana Gebang
Mengapa ibu memilih sebagai pemandu wisata di Istana Gebang ?
Dari kecil sudah dikenalkan sejarah oleh orang tua, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta  terhadap indonesia, terutama disekitar daerah tempat tinggal saya. Sehingga antusias sebagai pemandu wisata sejarah blitar ini. Dan menurut saya, menyenangkan ketika mengenal sejarah. Ketika orang lain tidak tahu, tapi kita tahu sejarah itu.

Bagaimana ibu meneladani sosok Bung Karno dalam menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme untuk adik-adik ibu ?
Mendidik adik-adik dengan mengenalkan permainan tradisional untuk mencintai alam dan budaya indonesia. Serta Mengenalkan para pahlawan indonesia, lagu-lagu daerah dan lagu-lagu nasional yang sering diputar ketika pagi hari di rumah.


D.    Ibu Lita sebagai Pemandu wisata di Istana Gebang kota Blitar


Apa yang ibu teladani dari sosok Bung Karno dalam Menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme untuk diajarkan kepada anak-anak anda?
Jiwa kepemimpinan yang paling penting, dalam hal ini beliau yang tegas serta berwawasan luas. Mendidik anak-anak dengan harus mencintai keluarga, agama, dan negara seperti mengenal presiden pertama indonesia dan presiden-presiden selanjutnya, serta tentang sejarah indonesia.


 Nah diatas merupakan contoh laporan observasi yang dapat membantu teman-teman untuk memenuhi tugas sekolah ataupun kuliah.

tetap semangat jiwa pemuda indonesia, serta tanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang kita teladani dari sosok bung karno.